Selasa, 31 Agustus 2010

Efek suara pada budidaya Jamur


Pada awalnya, saya melihat di siaran tivi tentang seseorang pe-budidaya jamur tiram sekaligus peternak ikan, yang selalu melantunkan lagu-lagu sunda di tempat budidaya. argh !! kayaknya enak betul, apalagi sambil leyeh-leyeh di dalam saung.
Tidak berapa lama kemudian, secara tdk sengaja, ketika saya baru saja memulai budidaya jamur, setiap harinya saya menyalakan radio sbg hiburan saya bekerja di dalam kumbung. Perlahan tapi pasti, setiap harinya saya mengalami kenaikan panen ( walau relatif kecil tapi grafik panenselalu naik ). Ketika suatu saat baterai di dalam radio tersebut habis, dan saya belum sempat membelikanya, entah kenapa dalam setiap harinya penurunan hasil panen terjadi ( walau cuma turun 1 atau 2 ons ).
Ketika saya konsultasikan ke para ahli jamur disekitar saya, jawabanya sungguh miris, sangat diluar logika, yaitu "...ahhh, paling penunggu kumbung jamurnya itu yg seneng lagu-lagu " ( mahluk halus,red. )
Selang beberapa bulan kemudian, secara tidak sengaja istri saya meminjam majalah Trubus edisi 487 juni 2010 dan sejak saat itulah misteri yg membuat saya penasaran mulai terkuak. disitu terdapat ulasan efek gelombang elektromagnetis dan medan magnet terhaddap proses pertukaran energi antar molekul. Pada beberapa lagu/musik yg diuji cobakan, ternyata justru lantunan Al Quran yg paling memberikan efek positif ( Agus sugianto, guru besar Ilmu Bioteknologi ). Dari pertumbuhan miselium normal yg 45 hari, ternyata dengan lantunan Al Quran cukup 15 hari saja.
Disitu juga disebutkan bhw Bp Agoes purnomo di Blitar malah memanfaatkan rel kereta api untuk meningkatkan hasil panen.


image : http://botit.botany.wisc.edu/toms_fungi/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar